Apa itu Quasar ? | Astronomi
Mengenal Quasar, Inti Galaksi yang Sangat Terang
Pernah mendengar istilah “quasar”? Apa yang terpikirkan di kepalamu? Objek
paling terang? Objek paling jauh? Atau kamu malah baru kali ini mendengarnya? Sekarang
ini kita akan bahas salah satu objek paling eksotis di alam semesta yang
bernama quasar.
Ini dimulai pada tanggal 5 Februari 1963 di California Institute of
Technology. Saat itu, seorang astronomi Belanda, Maarten Schmidt, sedang
meneliti obyek misterius yang cahayanya sangat terang. Objek tersebut terlihat
seperti titik, sama seperti ketika melihat bintang di langit. Hal yang aneh ialah
Schmidt menemukan bahwa objek tersebut berasal dari tempat yang sangat jauh
dari Bumi. Jaraknya mencapai miliaran tahun cahaya, sangat jauh di luar galaksi
Bima Sakti. Kenapa objek sejauh itu dapat memancarkan cahaya yang sangat terang?
Schmidt pun menduga bahwa obyek ini bukan bintang biasa.
Quasi-stellar Radio Sources
Quasar ini sebenarnya merupakan singkatan dari quasi-stellar radio sources
(sumber radio mirip bintang). Mengapa dinamakan demikian? Hal ini karena quasar
pertama yang ditemukan merupakan suatu objek yang terlihat seperti bintang,
namun memancarkan sinyal radio yang kuat. Quasar pertama ini bernama 3C 273 dan
sebenarnya telah ditemukan sejak tahun 1950-an oleh para astronom radio.
Schmidt melakukan penelitian lanjutan terhadap 3C 273 dengan menggunakan
teleskop optik di Observatorium Palomar untuk mempelajari spektrumnya. Tidak
seperti bintang pada umumnya yang memiliki garis-garis hidrogen, spektrum 3C
273 memiliki pola yang aneh dan tidak teridentifikasi saat itu.
Schmidt akhirnya menyadari ada sesuatu yang menarik dari spektrum 3C 273.
Spektrum tersebut memiliki pola yang teratur dan terlihat seperti tergeser ke
warna yang lebih merah. Ketika suatu objek bergerak menjauh dari pengamat,
cahayanya akan terlihat bergeser ke panjang gelombang yang lebih merah akibat
efek Doppler. Fenomena ini mirip dengan kasus dengan suara sirene mobil polisi
yang frekuensinya menjadi lebih rendah ketika bergerak menjauhimu. Inilah yang
disebut dengan redshift(pergeseran merah) dan biasanya dapat digunakan untuk
mengukur jarak. Dengan metode ini, Schmidt menemukan bahwa 3C 273 berjarak
sekitar dua miliar tahun cahaya dari Bumi. Sebagai perbandingan, diameter
galaksi Bima Sakti saja ukurannya hanya 100.000 tahun cahaya.
Sumber Energi Quasar
Untuk memancarkan cahaya yang sangat terang dari jarak sejauh itu, quasar
harus memproduksi energi yang sangat besar juga. Akan tetapi, bagaimana
caranya? Pada tahun 1969, astronomi dari Universitas Cambridge yang bernama
Lynden-Bell memiliki ide atas permasalahan tersebut, yaitu lubang hitam
supermasif.
Lubang hitam adalah obyek yang sangat masif dan rapat sehingga gravitasinya
membuat cahaya tidak dapat lolos darinya. Jika sendirian, lubang hitam tidak
dapat terlihat karena gelap. Tetapi, jika dikelilingi oleh banyak gas dan debu,
sesuatu yang spektakuler akan terjadi. Ketika materi itu berada terlalu dekat,
materi tersebut akan jatuh ke lubang hitam, membentuk piringan yang bergerak
spiral seperti air yang mengitari saluran pembuangan. Sembari gas dan debu
tersebut jatuh, terjadi suatu proses yang kompleks sehingga mereka melepaskan
energi dalam bentuk radiasi dalam jumlah besar. Kadang-kadang lubang hitam ini memiliki medan magnet yang sangat kuat
sehingga dapat membentuk jet partikel bermuatan yang di lontarkan dari kedua
kutubnya. Inilah proses yang terjadi di quasar.
Beberapa tahun setelah penemuan Schmidt, para astronomi menemukan banyak
quasar baru. Dalam beberapa dekade, mereka akhirnya mengetahui bahwa quasar
hanya salah satu tipe dari kategori yang lebih besar, yaitu active galactic
nuclei (inti galaksi aktif) yang biasa disingkat sebagai AGN. Sekitar 10% dari
seluruh galaksi di dalam alam semesta memiliki AGN di pusatnya. AGN tersebut
menghasilkan radiasi di berbagai panjang gelombang seperti pada panjang
gelombang radio, inframerah, cahaya tampak, ultraviolet, sinar-X, atau bahkan
sinar gama. Quasar adalah kelompok AGN yang paling terang, namun jumlahnya
sangat sedikit (1% dari total galaksi di alam semesta).
Untuk sesaat, para astronomi beranggapan bahwa lubang hitam supermasif
hanya dapat di temukan di AGN. Tetapi, pada tahun 1990-an akhirnya di yakini
bahwa semua galaksi memiliki lubang hitam supermasif di pusatnya. Apa buktinya?
Para astronomi mengamati pergerakan bintang bintang di pusat galaksi dengan
menggunakan teleskop, misalnya Hubble Space Telescope. Dari kecepatan orbit
bintang-bintang tersebut, dapat di ukur gaya gravitasi yang dihasilkan oleh
suatu benda misterius dari pusat galaksi secara akurat. Massa benda yang diperoleh
dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa benda tersebut adalah lubang hitam
supermasif. Pada tahun 2000-an di ketahui bahwa lubang hitam supermasif yang
ada di pusat galaksi Bima Sakti massanya sekitar 4 juta lebih besar dari massa
Matahari.
Pembentukan Galaksi Aktif
Salah satu hal yang menarik dari AGN adalah mereka banyak ditemukan di
tempat yang jauh. Artinya, mereka berasal dari tempat ketika alam semesta jauh
lebih muda daripada saat ini. Ini menunjukkan bahwa galaksi-galaksi lebih aktif
pada masa mudanya ketika mereka memiliki banyak gas dan debu untuk memberi
makan lubang hitam di pusat nya. Namun, tentunya gas dan debu tersebut akan
habis seiring berjalannya waktu karena diisap oleh lubang hitam atau berubah
menjadi bintang. Ini membuat AGN-AGN tersebut meredup dan jumlahnya semakin
berkurang. Galaksi yang tidak aktif suatu masa bisa aktif kembali menjadi AGN
jika ada sesuatu yang memicunya. Seumpamanya,terjadi tabrakan dan merger
(pergabungan) dengan galaksi lain yang memiliki banyak gas. Gas tersebutlah
yang nantinya akan menghasilkan bahan bakar untuk mengaktifkan lubang hitam di
pusat galaksi. Galaksi Bima Sakti diperkirakan akan menjadi AGN sekitar empat
miliar tahun lagi, tepatnya ketika tabrakan dengan galaksi Andromeda terjadi.
Pembentukan AGN tidak harus melalui tabrakan antargalaksi. Beberapa galaksi
ditemukan aktif menjadi AGN pada suatu saat, namun beberapa tahun kemudian
kembali menjadi galaksi normal. Adam Myers, astronom dari University of Wyoming
di Amerika Serikat, menyebut galaksi tersebut sebagai “changing look” quasar
(quasar yang penampakannya berubah). Mengapa bisa demikian? Hal ini masih
menjadi misteri dalam astronomi. Astronom - astronom menduga bahwa proses di
pusat galaksi lebih kompleks dari yang diperkirakan sebelumnya.
AGN merupakan hal yang penting dalam evolusi galaksi. AGN dapat melontarkan
jet dan aliran gas yang nantinya memicu pembentukan bintang di galaksi itu.
Selain itu, AGN dapat digunakan untuk mempelajari alam semesta, misalnya
mengukur usia, umur, dan takdir alam semesta.
Ketika alam semesta berusia kurang dari 1 juta tahun, alam semesta yang
diisi oleh sup partikel bermuatan yang panas. Fluktuasi yang bisa dihasilkan
oleh Big Bang ketika masa awal pembentukan alam semesta menghasilkan gelombang
suara yang bergema melewati sup partikel tersebut. Saat alam semesta sudah
lebih besar dan mendingin, getaran yang dialami sup partikel berhenti dan membeku
di tempatnya sendiri-sendiri. Getaran itu dinamakan baryon acoustic oscillation
(osilasi akustik baryon) yang saat ini menampakkan dirinya sebagai riak halus
dalam distribusi galaksi di alam semesta. Distribusi quasar dapat digunakan
untuk mengukur ukuran riak yang dapat terlihat di masa sekarang. Hasil
observasi tersebut dapat dibandingkan dengan perhitungan teoretis untuk
mengukur seberapa besar alam semesta kita.
Quasar terjauh yang diketahui saat ini adalah ULAS J1120+0641 yang jaraknya
12 miliar tahun cahaya. Itu artinya cahaya quasar tersebut berasal dari tempat
di alam semesta yang masih berumur sekitar 770 juta tahun. Keberadaan quasar
tersebut memunculkan kontroversi baru. Lubang hitam supermasif yang nantinya akan
membentuk quasar tumbuh dengan mengonsumsi gas dan debu atau bergabung dengan
lubang hitam lainnya. Proses ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Hingga saat
ini belum diketahui bagaimana ULAS J1120+0641 bisa terbentuk di alam semesta
yang masih semuda itu. Tetapi, mungkin saja di masa lalu alam semesta diisi
oleh bintang-bintang supermasif yang massanya 100.000 kali lebih besar dari
Matahari. Bintang-bintang inilah yang akan runtuh menjadi lubang hitam dan
cukup besar menjadi lubang hitam supermasif hanya dalam waktu beberapa ratus
juta tahun.
Quasar dan juga AGN merupakan salah satu penemuan penting di astronomi abad
ke-20. Meskipun masih dianggap misterius, benda tersebut telah berhasil menjadi
salah satu potongan puzzlepenting untuk memahami evolusi alam semesta kita.
0 Response to "Apa itu Quasar ? | Astronomi"
Post a Comment